DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR DI SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI MARTAPURA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Main Article Content

Abdur Rahman
Deddy Dharmaji
Junita Siagian

Abstract

Penelitian daya tampung beban pencemar dilakukan pada daerah hulu-tengah dan hilir Sub-DAS Martapura selama periode pengamatan Oktober 2020 – Desember 2021. Hasil penelitian menunjukkan daya tampung beban pencemar Daya Tampung Beban Pencemar pada periode pengamatan Oktober 2020 diketahui bahwa pada parameter pH mempunyai nilai di atas baku mutu -0,8, pada daerah hulu lebih rendah dari baku mutu.  Daya Tampung Beban Pencemar pada periode pengamatan April 2021 diketahui bahwa pada parameter PO4 sebesar -0,8, di bagian tengah dan -4,1 di bagian hilir berada di atas  baku mutu. Daya Tampung Beban Pencemar pada periode pengamatan Bulan Desember 2021 diketahui bahwa pada parameter pH sebesar -0,6, DO sebesar -6,1 di daerah hulu berada di atas baku mutu, parameter PO4 sebesar -0,05, di bagian tengah berada di atas baku mutu dan parameter PO4 sebesar -0,03 di bagian hilir berada di atas  baku mutu. Status mutu perairan dengan menggunakan metode STORET termasuk dalam kategori cemar sedang dengan total skor -20. Penurunan kualitas perairan di sepanjang Sub DAS Martapura disebabkan masukan bahan pencemar dari kegiatan antropogenik (akivitas masyarakat) di sepanjang bantaran sungai berupa Mandi, Cuci dan Kakus, dan kegiatan Keramba Jaring Apung (KJA) di bagian Hulu.


 


The research on the carrying capacity of the pollutant load was carried out in the upstream-middle and downstream areas of the Martapura Sub-watershed during the observation period from October 2020 to December 2021. The results showed that the carrying capacity of the pollutant load was carried out in the observation period of October 2020, it is known that the pH parameter has a value above the quality standard of -0.8, in the upstream area it is lower than the quality standard. Pollutant Load Carrying Capacity in the observation period of April 2021, it is known that the PO4 parameter is -0.8, in the middle, and -4.1 in the downstream, which is above the quality standard. Pollutant Load Capacity in the observation period in December 2021, it is known that the pH parameter is -0.6, DO is -6.1 in the upstream area which is above the quality standard, the PO4 parameter is -0.05, in the middle it is above the quality standard and the PO4 parameter of -0.03 in the downstream are above the quality standard. The status of water quality using the STORET method is in the moderately polluted category with a total score of -20. The decline in water quality along the Martapura Sub-watershed is caused by the input of pollutants from anthropogenic activities (community activities) along the riverbanks in the form of bathing, washing, toileting, and floating net cages (KJA) activities in upstream.

Article Details

Section
Articles
Author Biographies

Abdur Rahman, Universitas Lambung Mangkurat

Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan

Deddy Dharmaji, Universitas Lambung Mangkurat

Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan

Junita Siagian, Universitas Lambung Mangkurat

Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan

References

Afdholy. Amar, R. 2017. Tipomorfologi Pemukiman Tepian Sungai Martapura Kota Banjarmasin. Program Pasca Sarjana Arsitektur Lingkungan Binaan. Universitas Brawijaya.

Alashty, R. Bahmanyar, M. A. Sepanlou, Ghajar. 2011. Change Of Ph, Organic Carbon (OC), Electrical Conductivity (EC), Nickel (Ni) And Chrome (Cr) In Soil And Concentration Of Ni And Cr In Radish And Lettuce Plants As Influenced By Three Year Application Of Municipal Compost. Journal of Agricultural Research Vol : 6 (16).

Ali, A., Soemarno, dan Purnomo, M. 2013. Kajian Kualitas Air dan Status Mutu Air Sungai Metro di Kecamatan Sukun Kota Malang. Jurnal Bumi Lestari.

Asdak, C. 2010. Hidrologi dan pengelolaan daerah aliran sungai. Buku. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Canter, 1977. Dalam Makalah Kursus Laboratorium Lingkungan 1998, Kerja Sama Antara Pusat Penelitian Sumberdaya Alam dan Lingkungan.