TINGKAT PENCEMARAN PERAIRAN MENGGUNAKAN METODE INDEKS PENCEMARAN (IP) DI DANAU TAMIYANG, KECAMATAN KARANG INTAN, KABUPATEN BANJAR, KALIMANTAN SELATAN WATER POLLUTION LEVEL USING THE POLLUTION INDEX (IP) METHOD IN TAMIYANG LAKE, KARANG INTAN SUB-DISTRICT, BANJAR DISTRICT, SOUTH KALIMANTAN
Main Article Content
Abstract
Danau Tamiyang memiliki inlet berasal dari aliran Sungai Riam Kanan dan memiliki outlet yang berada di bendungan karang intan. Informasi terkait tingkat pencemaran perairan di Danau Tamiyang masih sangat minim dengan adanya berbagai aktivitas masyarakat yang diperkirakan menyebabkan penurunan kualitas air. Penelitian berlandaskan pada parameter kualitas air secara fisika dan kimia menggunakan tujuh parameter seperti suhu, TSS, pH, DO, BOD, COD, dan nitrat. Tingkat pencemaran perairan Danau Tamiyang berdasarkan metode indeks pencemaran (IP) pada semua stasiun termasuk kategori cemar ringan dengan nilai indeks berkisar antara 3,03-4,37, yang diketahui bahwa parameter BOD adalah yang paling dominan menyebabkan pencemaran air. Hasil analisa menggunakan uji t pada taraf signifikan 0,05 terdapat parameter BOD yang menunjukkan nilai thitung>ttabel, yang artinya terdapat perbedaan antara stasiun 1 dan 2, sedangkan di taraf signifikan 0,01 perbandingan nilai semua parameter pada kedua stasiun tidak berbeda nyata
Lake Tamiyang has an inlet originating from the flow of the Riam Kanan River and has an outlet located at the diamond coral dam. Information related to the level of water pollution in Lake Tamiyang is still very minimal with various community activities that are thought to cause a decrease in water quality. The research was based on physical and chemical water quality parameters using seven parameters such as temperature, TSS, pH, DO, BOD, COD, and nitrate. The level of pollution of Lake Tamiyang waters based on the pollution index (IP) method at all stations is categorized as lightly polluted with index values ranging from 3.03-4.37, which is known that the BOD parameter is the most dominant cause of water pollution. The results of the analysis using the t test at a significant level of 0.05 there is a BOD parameter that shows the value of tcount>ttabel, which means there is a difference between stations 1 and 2, while at a significant level of 0.01 the comparison of the values of all parameters at the two stations is not significantly different
Article Details
References
Jarwanto. 2021. Penambangan Batu Split yang Menyisakan Kelerengan Terjal di Daerah Awangbangkal, Kecamatan Karangintan, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. Jurnal Al Ulum Sains dan Teknologi. 6(2):95-103.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003 Tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air (pp. 1–15).
Lelunuto, R. 2019. Status Pencemaran Air Sungai Sirau Sub DAS di DAS Barito Kabupaten Barito Timur Provinsi Kalimantan Tengah. Skripsi. In Universitas Lambung Mangkurat.
Nur, M., Rifa'i, M. A., Yunita, R., Sofia, L. A. 2020. Pemetaan Sebaran Karamba Jaring Apung Berdasarkan Zona dan Tingkat Skala Usaha Menggunakan Drone di Waduk Riam Kanan Provinsi Kalimantan Selatan. Jurnal Ilmiah Bidang Pengelolaan SUmberdaya Alam dan Lingkungan. 16(2): 276-286.
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Rahman, M. 2016. Dinamika Kualitas Air dan Kecenderungan Perubahannya untuk Pengelolaan Budidaya Perikanan Karamba Berbasis Daya Dukung Perairan di Sub-DAS Riam Kanan. Prosiding Seminar Nasional Lahan Basah. 1028–1037.
Riyadh, Wesnawa, I. G. A., Citra, I. P. A. 2020. Dampak Potensi Pariwisata Terhadap Kualitas Air Danau Beratan. Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha. 8(1):23-32.
Sawitri, R., Takandjandji, M. 2019. Konservasi Danau Ranu Pane dan Ranu Regulo di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. 16(1): 35-50.
Tatangindatu, F., Kalesaran, O., Rompas, R. 2013. Studi Parameter Fisika Kimia Air pada Areal Budidaya Ikan di Danau Tondano, Desa Paleloan, Kabupaten Minahasa. Jurnal Budidaya Perairan. 1(2): 8–19