POTENTIAL AVAILABILITY AND FRESHITY LEVEL OF FIELD EEL (Monopterus albus Zuieuw) IN SUPPLY CHAIN IN 5 (FIVE) MARKETS AREA OF THE CITY OF BANJARBARU POTENSI KETERSEDIAAN DAN TINGKAT KESEGARAN BELUT SAWAH (Monopterus albus Zuieuw) PADA RANTAI PASOK DI 5 (LIMA) PASAR WILAYAH KOTAMADYA BANJARBARU
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan yaitu mempelajari ketersediaan belut (Monopterus albus zuieuw) yang dijual pada 5 (lima) pasar di wilayah Kotamadya Banjarbaru dan mempelajari tingkat kesegaran belut pada nelayan dan penjual di 5 (lima) pasar Kotamadya Banjarbaru. Pasar di wilayah Banjarbaru sebagai salah satu tempat penjualan belut memperoleh sumbernya dari beragam pelosok baik di wilayah Kotamadya Banjarbaru maupun sekitarnya seperti Kabupaten Banjar. Pasar yang terletak pada 5 kecamatan di Banjarbaru tidak semua menjual belut sawah, karena khususnya di Kalimantan Selatan, belut merupakan hasil dari tangkapan alam bukan dari produksi budidaya. Data tentang ketersediaan belut di pasar, suplayer belut sampai dengan habitat dari belut perlu dikaji lebih dalam untuk memastikan bahwa belut yang dijual dan timgkat kesegaran sampai ke tangan konsumen, Hasil penelitian tentang Identifikasi Keamanan Pangan Belut Sawah (Monopterus albus Zuieuw) pada tingkat suplayer pasar Banjarbaru Kalimantan Selatan dapat diambil kesimpulan adalah penjualan belut di pasar pada wilayah Kodamadya Banjarbaru hanya tersedia pada pasar tertentu saja disebabkan tidak kesukaan terhadap belut yang didominasi oleh suku jawa; tingkat kesegaran belut umumnya masih bagus karena pada proses distribusi belut masih dalam kondisi sehat dan ditangani dengan baik, serta jarak tempuh antara daerah penangkapan dengan pasar paling jauh berkisar 25 – 34 km; dan pasar dengan jumlah penjualan belut terbanyak ada pada Pasar Bauntung di Kecamatan Banjarbaru Selatan, sedangkan terbanyak kedua adalah Pasar Ulin Raya.
Article Details
References
[AOAC] Analysis of the Association of Official Analytical Chemists. 1999. Official Methods of Analysis of the Association of Official Analytical Chemists. 16th edition. Washington, D.C.
Arif, Prahasta. dan Hasanawi, Masturi. 2009. Budidaya-Usaha-Pengolahan Agribisnis sepat. Pustaka Grafika. Bandung.
Arifudin, R. 1993. Bandeng Presto. Kumpulan Hasil-hasil Penelitian Pascapanen Perikanan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan. Jakarta.
Astawan, M. 2002. Membuat Mie, Makaroni dan Bihun. Penebar Swadaya, Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional. 2006. SNI 01-2346-2006: Petunujuk Pengujian Organoleptik Sensori. Jakarta: Badan Standarsasi Nasional. 23 Hal.
Suhanda J, Candra, Purnomo, Suryawati. 2020. Akseptasi Konsumen Terhadap Komposisi Dan Konsentrasi Bumbu Mi Belut (Monopterus albus Zuieuw) Instan. Jurnal Fish Scientiae. 10(2): 32 – 42
King, D.E.S. 2017. Pengaruh Penambahan Tepung Ikan Sepat Rawa (Trichogaster trichopterus) terhadap Kualitas Kue Kering. [Skripsi]. Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.
Kottelat, M; A.J. Whitten; S.N kartikasari dan S. Wirjaotmodjo. 1992. Ikan Air Tawar Indonesia Bagian Barat dan Sulawesi. Periplus Editions. Jakarta.
Lestari N, Yuwana, Z Efendi. 2015. Identifikasi Tingkat Kesegaran Dan Kerusakan Fisik Ikan Di Pasar Minggu Kota Bengkulu. Jurnal Agroindustri. 5(1): 44 -56
Murjani, A.2009. Budidaya Ikan Sepat Rawa (Trichogaster Trichopterus) Dengan Pemberian Pakan Komersil. Fakultas Perikanan Universitas Lambung Mangkurat.
Rahmawati, H., & Aisyah, S. (2018). Komposisi proksimat ikan sepat rawa (Trichogaster trichopterus Pall) Crispy menggunakan perisa instant.Jurnal Fish Scientiae,8(1), 61-72.
Saanin, H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan (Jilid 1 dan 2). Bogor: Binacipta.
SNI 01-7152-2006. Bahan Tambahan Pangan Persyaratan Perisa Dan Penggunaan Dalam Produk Pangan. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta.
Saparinto, C. 2007. Membuat Aneka Olahan Bandeng. Jakarta.: Penebar Swadaya.
Stone, H dan Joel, L. 2004. Sensory Evaluation Practices, Edisi Ketiga. Elsevier AcademicPress, California, USA.
Pandit S, 2008. Optimalkan Distribusi Hasil Perikanan. Diakses 02 Agustus 2017