PENGARUH LAMA WAKTU PENGGARAMAN YANG BERBEDA TERHADAP KADAR LEMAK DAN PROFIL ASAM LEMAK CUMI-CUMI (Loligo feakii) EFFECT OF DIFFERENT SALTING TIME ON FAT CONTENT AND FATTY ACID PROFILE OF SQUID (Loligo fealii

Main Article Content

Findya Puspitasari
Noor Aidawati
Rina Rina
Rabiatul Adawyah

Abstract

Cumi-cumi adalah binatang yang mempunyai tubuh lunak dan berbentuk silindris sedangkan siripnya berbentuk trianguler. Pada bagian kepala dekat mulut terdapat 10 tentakel serta dilengkapi alat penghisap dan pada bagian tubuh cumi-cumi memiliki sumber asam lemak hewani dimana komponen penyusun lemak. Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh lama waktu penggaraman yang berbeda terhadap profil asam lemak cumi-cumi. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap (RAL) dengan menggunakan 4 perlakuan lama waktu yang berbeda terhadap lemak dan  profil asam lemak cumi-cumi (Loligo fiealii). Hasil penelitian menyatakan bahwa kandungan lemak tidak berbeda nyata dan asam lemak cumi-cumi (Loligo fiealii) terdapat 30 jenis asam lemak dengan asam tertinggi yaitu asam stearat sebesar 3,40% pada perlakuan O (cumi segar) di golongan asam lemak jenuh (SFA), sedangkan golongan asam lemak tak jenuh tunggal (MUFA) yang tertinggi yaitu asam cis-10-pentadekanoat sebesar 11,30% pada perlakuan C (5 hari) dan asam lemak tak jenuh jamak (PUFA) tertinggi terdapat pada asam cis-4,7,10,13,16,19-dokosaheksanoat sebesar 11,10% pada perlakuan C  (5 hari).


The squid is an animal that has a soft and cylindrical body while its fins are triangular. On the head near the mouth there are 10 tentacles and equipped with a suction device and on the body part of the squid has a source of animal fatty acids, which are the constituent components of fat. The aim of this study was to determine the effect of different salting times on the fatty acid profile of squid. The research design used was a completely randomized design (CRD) using 4 different treatments of time to the fatty acid profile of squid (Loligo fiealii). The results showed that the fatty acids of squid (Loligo fiealii) Contained 30 types of fatty acids with the highest acid, namely stearic acid at 3.40% in treatment O (fresh squid) in the saturated fatty acid (SFA) group, while the highest monounsaturated fatty acid (MUFA) was cis-10-pentadecanoic acid at 11.30% in C treatment (5 days) and the highest polyunsaturated fatty acid (PUFA) was cis-4,7. 10,13,16,19-docosahexanoate 11,10% in treatment C (5 days)

Article Details

Section
Articles
Author Biographies

Findya Puspitasari, Universitas Lambung Mangkurat

Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Jurusan Pengolahan Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Kelautan

Noor Aidawati, Universitas Lambung Mangkurat

Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Jurusan Pengolahan Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Kelautan

Rina Rina, Universitas Lambung Mangkurat

Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Jurusan Pengolahan Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Kelautan

Rabiatul Adawyah, Universitas Lambung Mangkurat

Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Jurusan Pengolahan Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Kelautan

References

Adawyah, R. 2016. Pengantar teknologi Hasil Perikanan. Lambung Mangkurat University Press. Banjarmasin.

Almatsier S. 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Bahalwan, F. 2011. Pengaruh Kadar Garam dan Lama Penyimpanan terhadap Kualitas Mikrobiologi Bekasang sebagai Bahan Modul Pembelajaran bagi Masyarakat Pengrajin Bekasang. [Bimafika, 2011, 3, 2992- 297]. Universitas Darussalam Ambon, Ambon.

Birch, E.E., Garfield MS,S., Hoffman, R.D., Uauy, Rand Birch, D.G. (2000). A Randomised Controlled Trial of Early Dietary Supply of Long-chain Polyunsaturated Fatty Acids and Mental Development in Term Infants. Development Medicine and Child Neurology, Vol. 42, No. 3: 174-181.
Fennema, O.R. 1966. Food Chemistry. Marcel Dekker Inc. New York.

Almatsier, Sunita. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
KKP] Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. 2016. Statistik Ekspor Hasil Perikanan 2016. Jakarta (ID): Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan.Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). 2006. Penentuan Kadar Spesi Iodium dalam Garam Beriodium dan Makanan dengan Metode HPLC Pasangan Ion. ISSN 1829-9334, 7(3) 1-7.
Kordi, K.M.G.H. (2010). A to Z Budidaya Biota Akuatik untuk Pangan, Kosmetik dan Obat-obatan. Lily Publisher, Yogyakarta.
Mamud M., Hermana, Zulfianto, N.A, Rozana, R Ngadiarti, I., Hartai., B, Bernadus dan Tinexcelly. 2005. Daftar Komposisi Bahan Makanan Persatuan Ahli Gizi Indonesia. Jakarta.