PENDEKATAN ANALISIS RISIKO ALAT TANGKAP PUKAT TARIK BERKAPAL (BOAT OR VESSEL SIENE NETS) DI PERAIRAN UTARA JAWA TIMUR

Main Article Content

Tri Djoko Lelono
Gatut Bintoro

Abstract

Manajemen diperlukan karena sifat sumberdaya perikanan itu sendiri memiliki nilai yang tinggi dan peka terhadap pengelolaan dan terdapat 4 (empat) komponen dasar dalam manajemen yang harus dipertimbangkan, yaitu: (1) kelestarian sumberdaya; (2) sustainabilitas ekonomi; (3) sosial masyarakat (tenaga kerja); dan (4) lingkungan terutama habitat. Dalam pengelolaan sumberdaya perikanan yang berorientasi jangka panjang mengutamakan ke hati hatian dalam melakukan keputusan dan kebijakkan Pengelolaan perikanan bertujuan untuk memaksimalkan produksi tanpa merusak sumberdaya yang ada maupun lingkungan. Pengelolaan perikanan terdiri dari beberapa unsur yaitu (1) penilian sumberdaya, (2) pengambil keputusan, (3) pemilihan strategi, (4) alternatif manajemen (5) pengawasan. Sehingga seorang manager perlu adanya suatu penilaian mengenai risiko dan kerentanan dalam membahas peraturan, perlindungan sumberdaya perikanan dan habitatnya.Berdasarkan Kepmen KP No.6/2010 yang termasuk klasifikasi pukat tarik berkapal (Boat or vessel seine nets) yaitu cantrang dan dogol.. Dengan diterbitkan Permen Pelarangan Nomer 2/PERMEN-KP/2015. Alat tangkap cantrang di larang Data yag diambil pada bulan Oktober 2017 – April 2017 di 3 lokasi Pusat Pendaratan Ikan. (Pasuruan, Probolinggi dan Gersik) data yang diambil hasil tangkapan meliputi jenis, ukuran dan makanan untuk menduga kondisi dasar perairan.Berdasarkan analisis matrik tingkat skala risiko bahwa pukat tarik probabilitas dan dampak yang menyebabkan risiko terhadap sumberdaya perikanan sangat besar Alternatif yang paling tinggi untuk pengurangan risiko penanganan terhadap spesies, ukuran dan alat tangkap

Article Details

Section
Articles
Author Biographies

Tri Djoko Lelono, Universitas Brawijaya Malang

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Gatut Bintoro, Universitas Brawijaya Malang

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

References

Ardani, B dan Organsastra. 2009. Struktur Komunitas Ikan di Danau Bagamat Petuk Bukit. Jurnal of Tropical Fisheries 4 (1): 356-367
Burgman, M. A., Ferson, S., and Akc¸ akaya, H. R. 1993. Risk Assessment in Conservation Biology. Chapman and Hall, London
Berker Fikret, Robin Mahon, Patrick Mc Conney,Richard Pollnac, and Robert Pomeroy, 2001 Managing small scall fisheries Alternative Directions and Methods Published by the International Development Research Centre PO Box 8500, Ottawa, ON, canada K1G 3H9.pp 78
Campbell, M. L., and C. Gallagher. 2007. Assessing the relative effects of fishing on the New Zealand marine environment through risk analysis. ICES J. Mar. Sci. 64:256-270.
Carey J. M., Burgman M. A. & Chee Y. E. (2004) Risk Assessment and the Concept of Ecosystem Condition in Park Management. Parks Victoria Technical Series No. 13. Parks Victoria, Melbourne. 96 hal
Castro Maricela delaTorre Lars Lindstro¨m., 2010. Fishing institutions: Addressing regulative, normative and cultural – cognitive Elements to enhance fisheries management. Marine Policy34: 77–84.
Cortes Enric, Elizabeth N. Brooks, and Kyle W. Shertzer, (2015) Risk assessment of cartilaginous fish populations ICES Journal of Marine Science (2015), 72(3), 1057–1068. doi:10.1093/icesjms/fsu157
Costello Christopher, Steven D. Gaines, John Lynham.2008. Can Catch Shares Prevent Fisheries Collapse? Science 321, 1678
Chung-Ling Chen, 2010. Factors influencing participation of ‘top-down but voluntary’ fishery management—Empirical evidence fromTaiwan. Marine Policy34 :50–155
FAO. 1995. The Ecosystem Approach to Fisheries. Food and Agriculture Organization of The United Nations. Code of Conduct for Responsible Fisheries. Rome. 41 hlm.
Francis, R. I. C. C., and Shotton, R. 1997. “Risk” in fisheries management: a review. Canadian Journal of Fisheries and Aquatic Sciences, 54: 1699–1715
Gibbs, M. T., and Browman, H. I. Risk assessment and risk management: a primer for marine scientists.(2015) ICES Journal of Marine Science (2015), 72(3), 992–996. doi:10.1093/icesjms/fsu232
Gaichas, S. K., Link, J. S., and Hare, J. A.(2014) A risk-based approach to evaluating northeast US fish community vulnerability to climate change. – ICES Journal of Marine Science, 71: 2323–2342.
G.H. Brundtland, et al. 1987 , Report of the World Commission on Environment and Development: Our Common Future, Oxford University Press, Oxford, UK, 1987, p. 383.
Hilborn Ray, 2010. Pretty Good Yield and exploited fishes. Fisheries Research 32: 193 – 196
Hobday, A. J., A. Smith, H. Webb, R. Daley, S. Wayte, C. Bulman, J. Dowdney, A. Williams, M. Sporcic, J. Dambacher, M. Fuller, T. Walker. (2007) Ecological Risk Assessment for the Effects of Fishing: Methodology. Report R04/1072 for theAustralian Fisheries Management Authority, Canberra.
Jørgensen, L. L., Planque, B., Thangstad, T. H., and Certain, G. (2016). Vulnerability of megabenthic species to trawling in the Barents Sea. – ICES Journal of Marine Science, 73: 184 –197.
Kenny Andrew J., Neil Campbell, Mariano Koen-Alonso, Pierre Pepin, Daniela Diz,2018., Delivering sustainable fisheries through adoption of a risk-based framework as part of an ecosystem approach to fisheries management. Marine Policy 93 (2018) 232–240
Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Nomor 6/Kepmen-KP/2010. Alat Penangkapan Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia
Lelono T.D. 2008. Kajian awal analisis risiko bencana kawasan pesisir selatan jawa timur (studi kasus Kab.malang). Proseding Bali scientific meeting Balai riset dan observasi kelautan (BROK. Pusat riset teknologi kelautan. Badan riset kelautan dan perikanan. F3 – 8
Matsuda Hiroyuki, Mitsutaku Makino, and Koji Kotani. 2008. Optimal Fishing Policies That Maximize Suistainable Ecosystem Services. Fisheries for Global Wefare and Environment, 5th World Fisheries Congress 2008,pp. 359-369
Maunder, M. N., Sibert, J. R. Fonteneau, A., Hampton, J., Kleiber, P., and Harley, S. J. 2006. Interpreting catch per unit effort data to assess the status of individual stocks and communities. e ICES Journal of Marine Science, 63: 1373 -1385
Odum, E.P., 1971. Fundamental of ecology.,W.E.Sounders, Philadelphia. 567
pp
Surat Edaran Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indoneia. Nomor 72/MEN-KP/II/2016. Batasan Penggunaan Alat Penangkapan Ikan Cantrang di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia.
SNI. 2006. Bentuk Baku Kontruksi Pukat Tarik Cantrang. Badan Standardisasi Nasional. SNI 01-7236-2006. Jakarta
Restrepo, V. R., Thompson, G. G., Mace, P. M., Gabriel, W. L., Low, L. L., MacCall, A. D., Methot, R. D1998. Technical guidance on the use of precautionary approaches to implementing National standard 1 of the Magnuson–Stevens Fishery Conservation and Management Act. NOAA Technical Memorandum NMFS-F/ SPO 31. 54 pp.
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Nomor 2/Permen-KP/2015. Larangan Penggunaan Alat Penangkapan Ikan Pukat Hela (Trawls) dan Pukat Tarik (Seine Nets) di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia
Taranger, G. L., Karlsen, Ø., Bannister, R. J., Glover, K. A., Husa, V., Karlsbakk, E., Kvamme,B. O., Boxaspen, K. K., Bjørn, P. A., Finstad, B., Madhun, A. S., Morton, H. C., and Sva sand, T. (2015 Risk assessment of the environmental impact of Norwegian Atlantic salmon farming. ICES Journal of Marine Science (2015), 72(3), 997–1021. doi:10.1093/icesjms/fsu132